Ateisme: hati-hati...

Seiring kemajuan zaman yang menghantarkan isu globalisme dan plurarisme dewasa ini, keimanan umat Muslim diuji dengan isu gerakan ateisme, termasuk di Indonesia. Inilah sebuah tantangan yang harus diwaspadai.

Cobalah Anda lacak kata ‘ateis’ di search engine Google. Tentu Anda akan menemukan banyak tema yang membahas soal itu. Malah yang mengejutkan, beberapa di antaranya, kita bisa bisa menemukan website, milis, blog komunitas yang mengikuti paham ateisme, termasuk di Indonesia.

Dari dulu hingga kini ateisme selalu kontra dengan umat beragama. Perdebatan tentang Tuhan selalu menjadi tema sentral antara penganut ateisme dengan teisme [baca: beragama atau bertuhan]. Bagi umat Islam, tentu saja ateisme adalah gerakan atau paham yang harus diwaspadai. Apalagi pada peradaban seperti zaman sekarang ini, yang ditandai dengan revolusi teknologi di berbagai ranah kehidupan, ateisme solah-olah menjadi ‘virus’ yang mengikuti perjalanan spiritualitas manusia.

m.a.l.u. p.a.d.a. d.a.r.a.h.

Gamang tiada akhir, selalu berkutat pada egocentris dan konsistensi yang dibuat-buat….

Pada titik akhirnya, akupun dibuat malu, karena darahku tidak henti menjelma menjadi malaikat kecil, yang kadang tersenyum dan kadang pula sinis..

Kucium darahku, untuk tetap memeluk-Mu ya Rabb….

Gadget Orang Alim Masuk Syurga Duluan …

Teman aku pernah crita…

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Ada orang alim yang kaget karena ternyata hp & notebooknya sdh menunggu dia
didalam syurga, astaghfirulloh, aku keduluan ma’ gadget aku ada apa yak?
usut punya usut (setelah di analisa oleh roy suryo), ternyata content
hp & notebook nya sangat2 islami karena isinya adalah mp3 murottal 30 juz,
program adzan (5x sehari) & kumpulan hadist2 shohih …
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Mimpiku (lagi)

Ini terjadi semasa aku masih kuliah…

Aku pernah bersentuhan dan akhirnya “bersetubuh” dengan salah satu aliran/sekte dalam agama Islam. Aliran ini sempat dilarang disebarluarkan di Indonesia.
Pada pertengahan “persetubuhan” aku, sekalipun hingga saat ini aku belum pernah merasakan “orgasme”, aku bermimpi…. Mimpi ini tepat setelah aku menunaikan ibadah sholat Shubuh, dan tanpa sengaja terlelap kembali…

Dalam mimpi aku sedang menjalankan sholat shubuh di atas jembatan kampus (jembatan yang menghubungkan jalan kampus menuju gerbang kampus). Dalam mimpi aku itu aku selesai sholat shubuh aku duduk dengan posisi kaki tetap seperti rakaat terakhir.

Selesai mengucapkan salam aku tetep duduk sambil membaca dzikir…
Pertengahan membaca dzikir, dengan posisi kepala sedikit menunduk, aku dikagetkan sesuatu yang memaksa kepala aku sedikit mendongak ke atas….
Aku lihat matahari terbit tepat di depan aku….
Setelah itu aku langsung terbangun…..

Hmm.. Pada akhirnya timbul pertanyaan di diri aku… Apa tadi aku sholat benar-benar menghadap kiblat…? Jika tidak, berarti kiblat ada di belakang aku…. (kebetulan kiblat saat aku menjalankan sholat tiap harinya searah dengan Barat). Matahari terbit dari Timur…. Jika benar aku telah membelakangi kiblat, apakah yang selama ini aku pelajari dan aku “setubuhi” adalah bukan hal yang semestinya….?

Aku sempet tanya-tanya ke temen2 aku….

Dan jawaban mereka adalah….. (?)

Tuhan Tidak Butuh Porselin…

Judul di atas sebenarnya adalah kalimat penutup sebuah cerpen yang berjudul “Rumah Tuhan” yang aku baca dari satu majalah terkemuka (harganya mahal bgt seh, jadi bacanya dulu pas pinjem di perpustakaan kampus).

Fenomena yang digambarkan di cerpen itu (ternyata) bukan tidak ada. Begitu mengagung-agungkan rumah Tuhan, menjadikan rumah Tuhan tidak dapat menjadi tempat berlindung untuk orang-orang yang mengagungkannya. Bahkan melewati halaman ataupun taman juga tidak bisa segampang orang melewati halaman atau taman milik tetangga.

Kekhawatiran lantai rusak, taman berantakan dan sebagainya menjadikan untuk masuk ke rumah Tuhan yang megah dan mewah penuh “pakewuh”…. Dan yang lebih parah timbul kekurangnyamanan saat yang hadir berusaha “bercengkrama” dengan Tuhan…
Di lain sisi, ada rumah Tuhan yang tampil apa adanya, bersahaja, tanpa ini itu. Bahkan lantainya hanyalah dari semen, bukan tegel apalagi porselin/marmer. Tetapi pada saat hujan badai, rumah Tuhan masih mau dan bisa digunakan untuk berlindung… tanpa takut keramik pecah, tanpa takut taman berantakan…. Dan yang lebih menyentuh, sungguh terasa nyaman saat “bercengkrama” dengan Tuhan di rumah Tuhan yang apa adanya itu….

Dan aku yakin, Tuhan memang tidak butuh porselin…..

http://media-islam.or.id/2009/10/25/masjid-sederhana-tapi-bermanfaat-bukan-mewah-tapi-sepi/

our God can be the same, but ...

Note 4 years ago:

I've just come from one area (I come) to an area that should be more supportive of diversity characteristics ...
But it turned out I went into a "circle" Yeng reluctant to see something different .. At first I was too awkward with all that ..

Hmm ...
Those who have li in the "circle" that I have just entered, more able to see the difference that is really "different". Similar? Scorn and questions "not important" I always have to answer with as much as possible not to make me increasingly uncomfortable.

Hmmm ... (More)
Actually (perhaps), we could have the same God, but it might and could have "a way to chat" with him a little different we ...

So, what's wrong?

* Let us speak our language, as we have never bothered to talk your way ...*

my dream

This is actually my old dream. But I really can not forget this dream ... In the month of Ramadan, I was not among those who diligently performed the prayer tarawih. Hmm .. At one time, I made time to pray at the mosque tarawih campus. Just then out of the mosque after prayers tarawih done, I really get something different, but I alone can not describe it properly ... Burdens are like lost all, and getting my feet step lightly ... There is a joy that I myself do not understand. With "GR", I feel closer to Him ..... Up in the boarding house's, after chatting with friends kost-an, I lay down to sleep ..... In my sleep I dreamed: 'I ran, faster and faster and faster and faster ... up to my chest tightness, but I just kept running ... all of a sudden from behind me came the sound direction with a loud laugh and a voice cried out, HOOOEIIII .... . GOD IS STILL FAR ....!!!' I jerked up from my dream and I finally woke up .... Hmm .. I really think too gedhe to the point that armed with prayer tarawih just once I've felt close to him .... Astaghfirullahhaladziem ...